A. Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah rasa sangat suka
atau sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan
kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta atau sangat menaruh belas
kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan
suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian
tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk
mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.
B.
Cinta
Menurut Ajaran Agama
Sudut
pandang Islam memandang Cinta :
Cinta memang satu perkara yang tidak
pernah dapat dipisahkan dari kehidupan setiap manusia. Karena rasa cinta telah
dengan sendirinya tumbuh dan terus berkembang di dalam nurani setiap insan.
Namun, banyaknya para pengkhianat dan pendusta cinta yang melahirkan berbagai
cerita duka, hina dan nista, telah menimbulkan tanda tanya tentang cinta itu
sendiri. “Bagaimanakah sesungguhnya cinta dalam pandangan Islam? Apakah
Islam membolehkan cinta?”
Islam dengan wataknya yang melekat
dengan fitrah, jalan ruhani, dan aturan sakral memberikan pengakuan yang tegas
terhadap eksistensi cinta yang esensinya berakar dalam diri manusia. Bahkan,
Islam memberikannya warna indah, dan secara rinci membaginya ke dalam tiga
tingkatan, yaitu cinta kelas tinggi, cinta kelas mennegah, dan cinta kelas
rendah. Pembagian cinta seperti ini dapat dilihat melalui jendela sejarah.
Dapat dipantau pada setiap celah waktu, baik dulu maupun sekarang, sampai Allah
swt mewariskan bumi ini dengan segala potensi dan kekayaannya.
Cinta dan tiga tingkatan seperti yang
telah disebutkan diatas, sebenarnya bersumber dari firman Allah swt di dalam Al
Quran yang artinya:
“Katakanlah: Jika bapak-bapak,
anak-anak, saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat
tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah swt dan Rasul-Nya,
dan dari jihad di jalan Allah, maka tunggulah sampai Allah swt mendatangkan
keputusan-Nya.’ Dan Allah swt tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
fasik.” (QS. At Taubah
(9): 24)
Cinta kelas tinggi adalah cinta
kepada Allah swt, cinta kepada Rasulullah saw, dan cinta terhadap jihad di
jalan Allah swt jihad fi sabilillah). Cinta kelas menengah adalah cinta kepada
ibu-bapak, anak-anak, saudara, suami-istri, dan sanak famili. Sedangkan cinta
tingkat rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan keluarga, sanak famili, dan
harta benda daripada Allah swt, Rasulullah saw, dan jihad di jalan Allah swt.
Demikian pula rasa cinta yang hanya berdasarkan pada nafsu belaka.
Singkatnya, Islam telah memberikan
pengakuan secara tegas terhadap eksistensi cinta. Islam mengakui bahwa cinta
adalah fitrah yang berakar dalam diri manusia. Cinta adalah kepastian, yang
merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan. Sebab, dalam esensinya
tersimpan hikmah yang tidak terhitung jumlahnya, hikmah yang tentu saja
direncanakan dan diinginkan oleh Allah swt, sebagaimana firman Allah swt di
dalam Al Quran yang artinya:
“… (tetaplah atas) fitrah Allah swt
yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada
fitrah Allah swt.” (QS. Ar Ruum
(30): 30)
Demikian dikatakan oleh ‘Abdullah Nashih ‘Ulwan dalam bukunya yang berjudul “Islam dan Cinta”
Demikian dikatakan oleh ‘Abdullah Nashih ‘Ulwan dalam bukunya yang berjudul “Islam dan Cinta”
Sebagai agama yang rahmatan lil
‘alamin, mustahil Islam melupakan masalah cinta yang merupakan salah satu akar
perdamaian antar sesama manusia ini. Islam yang mengemban misi sebagai rahmat
atau kasih sayang bagi seluruh alam sangat mengakui peranan dan keberadaan
cinta di hati setiap manusia.
Islam tidak memandang cinta sebagai
satu hal yang kotor atau hina. Dan cinta itu sendiri memang tidak akan pernah
bisa kotor, karena Allah swt telah menetapkannya sebagai salah satu fitrah bagi
manusia. Hanya saja, dalam kehidupan ini banyak orang yang sudah salah kaprah,
mereka telah berusaha menodai dan mengotori cinta dengan mengobral nafsu kotor
atas nama cinta. Namun sekali lagi, cinta tidak pernah kotor dan tidak akan
pernah dapat dikotori, karena Islam telah menempatkan ditempat yang suci, yaitu
di dalam nurani.
C.
Kasih Sayang
Kasih sayang, dan cinta merupakan milik semua orang.
Manifestasi dari kasih sayang dan cinta dapat menciptakan lingkungan yang
tenteram. Karena setiap individu menyadari makna yang paling hakiki dari rasa
kasih sayang dan cinta. Dengan kasih sayang kita akan selalu menghargai karya
orang lain.
Dengan cinta kita selalu menjaga lingkungan yang harmonis.
Lingkungan yang harmonis berarti lingkungan yang berimbang dan jauh dari
perusakan. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Kemesraan
dapat menimbulkan daya kreativitas manusia, yang berwujud bentuk seni. Bentuk
seni dapat berbentuk seni rupa, seni pahat, seni sastra, seni suara. Pemujaan
merupakan perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan kepada Tuhan ini
oleh manusia di antaranya diwujudkan dalam bentuk-bentuk pemujaan atau yang
lebih kita kenal sebagai tempat beribadah.
Jadi kasih sayang menurut
pendapat saya adalah perasaan saling menyayangi pengertian dan terbuka yang
dilandasi dengan tanggung jawab, kejujuran serta pengorbanan sehingga semuanya
menjadi satu kesatuan yang utuh. kasi sayang merupakan dasar komunikasi dalam
suatu keluarga maupun masyarakat karena dengan adanya latar belakang kasih
sayang akan tercipta satu hubungan yang harmonis.
D.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra
yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan
keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan
merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan,
keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih. Tingkatan kemesraan dapat
dibedakan berdasarkan umur, yaitu :
- Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber. Pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat
- Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun awal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
- Kemesraan Manusia Usia Lanjut
E.
Pemujaan
Pemujaan berasal dari kata puja yang
berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam
perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan
dan Tuhan Yang Maha Esa. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia
kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang
sebenarnya. Cara pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan
sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan
merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan.
F.
Belas Kasihan
Belas kasihan, welas asih, atau kepedulian adalah emosi manusia
yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati,
perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain.
G.
Cinta Kasih Erotis
Cinta erotis adalah kehausan akan
penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu
dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau untuk
menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk
bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh
cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan
sementara saja. Cinta kasih erotis, apabila benar-benar sebuah cinta sejati,
mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan
mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan
jenisnya. Cinta ini terjadi antara dua orang anak manusia berlainan jenis, yang
ingin menyatukan diri mereka untuk mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman
hidup dalam mengarungi bahtera kehidupan.
Sumber :
http://tifany-tifa.blogspot.com/2010/10/cinta-kasih-erotis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar